Equity World Trillium Surabaya – Harga emas dunia sedikit melemah di awal perdagangan Asia pada hari Selasa karena koreksi teknikal. Namun, penurunan ini diperkirakan terbatas setelah pembicaraan di Gedung Putih gagal menghasilkan kesepakatan untuk mencegah penutupan pemerintah (government shutdown), yang justru meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Rekor Baru Harga Emas Sebelum Terkoreksi
Pada Senin malam (waktu AS), kontrak emas berjangka Comex untuk pengiriman Oktober ditutup naik 1,2%, menembus rekor tertinggi baru.
Namun pada perdagangan Selasa pagi, harga spot gold tercatat turun tipis 0,1% menjadi $3.828,26 per ons troi.
Menurut Hani Abuagla, Senior Market Analyst XTB MENA, ketidakpastian politik di Washington semakin memperkuat daya tarik emas. Selain itu, aliran masuk investor yang konsisten dan pembelian oleh bank sentral juga menjadi faktor utama yang menopang reli harga emas dalam beberapa pekan terakhir.
Krisis Politik: Potensi Shutdown Pemerintah AS
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan para pemimpin kongres dari Partai Demokrat dan Republik pada Senin malam waktu setempat berakhir tanpa kesepakatan. Pertemuan ini semula diharapkan dapat membuka jalan untuk menghindari shutdown yang tinggal menghitung jam.
-
Demokrat mendorong agar pendanaan pemerintah disertai perpanjangan subsidi asuransi kesehatan dalam kerangka Affordable Care Act (ACA). Tanpa perpanjangan ini, jutaan warga diperkirakan akan terdampak langsung.
-
Republik bersama Gedung Putih menginginkan resolusi sementara tanpa tambahan kebijakan baru, hanya perpanjangan pendanaan.
Wakil Presiden JD Vance memperingatkan: “Kita semakin dekat dengan shutdown. Kebuntuan ini dapat berdampak serius terhadap layanan publik jika tidak segera diselesaikan.”
Dampak Shutdown: Ribuan Pegawai Federal Terancam Dirumahkan
Pemerintah AS telah meminta lembaga federal menyiapkan rencana darurat. Jika tidak ada kesepakatan anggaran sebelum tenggat Selasa malam:
-
Ribuan pegawai federal non-esensial akan dirumahkan sementara (furlough).
-
Layanan publik non-mendesak seperti museum nasional dan beberapa kantor administrasi akan ditutup.
-
Pegawai sektor esensial (militer, keamanan, dan pengatur lalu lintas udara) tetap bekerja, namun kemungkinan gaji ditunda.
Menurut laporan Reuters, 41% tenaga kesehatan federal berpotensi terdampak langsung oleh pemutusan kerja sementara ini. Kondisi tersebut dapat memicu gejolak pasar keuangan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal IV 2025.
Disclaimer:
Bertransaksilah dengan Pialang Berjangka PT. EQUITYWORLD FUTURES (EWF) Priority Trillium – Surabaya , Sahid Sudirman Centre Jakarta dan Praxis – Surabaya yang Berada dibawah Naungan Bappebti, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) & Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Bijak dalam menjaga Ketahanan dana. Ilustrasi Informasi Diatas Hanya Untuk Kalangan Internal Terbatas EWF. Mengingat Pesatnya Laju Informasi dan Berita, Ilustrasi Berita ini Tidak Menggambarkan Secara Keseluruhan Kondisi yang Berkembang di Pasar. Perlunya Kroscek dari Pembaca Terhadap Ilustrasi Informasi Diatas Karena Potensi Mis-Interpretasi. Siapapun Dilarang Menggunakan Informasi Diatas Sebagai Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Transaksi. Perdagangan Berjangka Memiliki Resiko Tinggi & Cara Transaksi yang Unik. Anda Dapat Menghubungi Wakil Pialang Berjangka Kami untuk Menerima Informasi Sejelasnya akan Perdagangan Berjangka.
baca berita berita lainnya di news Equityworld Trillium Surabaya
berita terkait
News Maker 23 – Indonesia News Portal for Traders